Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan tak perlu adanya istilah rekonsiliasi pasca pilpres.
Menurutnya, rekonsiliasi dimaknai adanya konflik pada Pilpres 2019.
"Bagi saya narasi rekonsiliasi justru menebar konflik. Seolah-olah ada konflik gitu," katanya ditemui di kediaman Sandiaga Uno, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2019) malam.
Menurutnya, Pilpres adalah sebuah kompetisi.
Diibaratkan seperti pertandingan tinju, setelah ada pihak yang kalah maka berakhir biasa, tidak ada konflik dari kedua pihak.
Baca: Dua Bocah Diduga Merekayasa Kasus Penculikan Dirinya, Minta Tebusan Rp 100 Juta kepada Orang Tua
Untuk itu, Dahnil menyarankan, para pengamat atau pihak-pihak yang menyerukan rekonsiliasi Pilpres untuk menghentikan narasi rekonsiliasi.
"Saran saya para pengamat, para orang-orang sok bijak stop menggunakan narasi rekonsiliasi. Kenapa? karena enggak ada konflik," ujarnya.
Sementara itu, ia mendukung apabila ada silaturahmi antar kedua calon presiden, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, silahturahmi adalah hal wajar dan tinggal menunggu saja terjadi.
"Momen lebaran baik, saya pikir kapan pun bisa dilakukan silaturahmi," kata Dahnil.
http://bit.ly/2XgokU6
June 15, 2019 at 07:46AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPN Prabowo-Sandi Minta Hentikan Narasi Rekonsiliasi Pasca Pilpres"
Post a Comment