Search

'Stunting' Juga Banyak Dialami Keluarga Kaya - Investor Daily

JAKARTA, Investor.id –  Kasus  stunting   atau  kegagalan tumbuh kembang anak akibat malanutrisi kronis tidak hanya dialami keluarga miskin, namun juga  keluarga mampu atau berada.

"Stunting pun tidak hanya menganggu pertumbuhan fisik, tapi  juga perkembangan otak," kata Ketua Umum Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF), Dr dr Supriyantoro SpP MARS di sela Temu Pakar yang diselenggarakan IndoHCF bekerja sama dengan Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (Ikkesindo), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), di Jakarta, Rabu (4/3).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan, prevalensi balita stunting pada 2018 mencapai 30,8%. Artinya, satu dari tiga balita  di Indonsia mengalami stunting.  "Indonesia merupakan negara dengan beban anak stunting tertinggi ke-2 di Asia Tenggara dan ke-5 di dunia," tutur Supriyantoro.

Menurut Supriyantoro, penyebab masih tingginya angka stunting di Indonesia sangat kompleks. Salah satunya adalah kurangnya informasi di masyarakat tentang pentingnya memperhatikan asupan gizi dan kebersihan diri ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun.

"Penyebab lainnya adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi seimbang serta pemberian ASI yang kurang tepat," ujar dia.

Pencegahan stunting, kata Supriyantoro, mesti dilakukan dengan mengawal 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) melalui program pemberian makan bayi dan anak (PMBA), termasuk air susu ibu (ASI) eksklusif, makanan pendamping ASI, dan menyusui sampai dua tahun atau lebih.

Bukan Hanya Pemerimtah 

Supriyantoro menegaskan,  upaya pencegahan dan penurunan angka stunting bukan hanya urusan pemerintah. Seluruh elemen bangsa harus terlibat dan berperan aktif dalam memerangi stunting di Tanah Air.
Dia mengakui,  kasus penanganan stunting di Indonesia merupakan pekerjaan besar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Terlebih nominal target yang dituju Presiden Jokowi tergolong sangat ambisius, yakni 14% pada 2024.

"Pekerjaan rumah ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah. Butuh kerja sama lintas sektor untuk mencapai target tersebut. Istilahnya konvergensi atau keroyokan. Jadi bukan hanya urusan pemerintah saja," tandas dia.

Sumber : Investor Daily

Let's block ads! (Why?)



"banyak" - Google Berita
March 04, 2020 at 06:05PM
https://ift.tt/32NLK3z

'Stunting' Juga Banyak Dialami Keluarga Kaya - Investor Daily
"banyak" - Google Berita
https://ift.tt/2ZTcKNv
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "'Stunting' Juga Banyak Dialami Keluarga Kaya - Investor Daily"

Post a Comment

Powered by Blogger.