Industri Daur Ulang Platik Buka 4 Juta Lapangan Kerja

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2018, Indonesia dinobatkan sebagai negara terbesar kedua setelah Cina sebagai penyumbang sampah plastik di laut.

Produksi plastik semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan terhadap plastik.

Sementara berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. Sebanyak 3,2 juta ton terbuang ke laut, dan 85.000 ton kantong plastik terbuang ke lingkungan.

Plastik sendiri merupakan salah satu penemuan penting dalam sejarah manusia dan telah digunakan untuk beragam keperluan industri selama lebih dari 70 tahun, termasuk digunakan sebagai kemasan pangan.

Di Indonesia plastik juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat di daur ulang.

Daur ulang merupakan salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik. Industri daur ulang juga berkambang pesat .

Menurut Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia, di tahun 2018 tidak kurang dari 3 – 4 juta ton hasil sisa sampah botol yang di daur ulang.

Baca: Puasa Ramadan Menjadikan Orang Bertaqwa, Ini 4 Indikatornya

Jumlah tersebut belum termasuk perusahaan diluar anggota ADUPI.

Saat ini terdapat sekitar 1500 industri daur ulang. Industri ini juga membuka sedikitnya 4 juta lapangan kerja.

Sebagai upaya penyelamatan lingkungan beberapa kalangan industri, terutama indutsri pangan juga telah mulai menggunakan plastik daur untuk kemasannya. PT Danone salah satunya yang telah menggunakan plastik daur ulang untuk Galon isi ulang Aqua.

Pengurangan konsumsi plastik bukan pekerjaan yang mudah, tapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan.

Pakar Lingkungan Ahli Keamanan Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Achmad Sulaeman mengatakan selain pengurangan, yang juga perlu dilakukan adalah pengolaan yang tepat kemasan plastik pasca konsumsi dengan di daur ulang menjadi plastik lagi atau menjadi bahan.

Let's block ads! (Why?)