Laporan wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan prioritaskan peningkatkan kualitas lulusan vokasi (SMK) dan perguruan tinggi, baik universitas maupun politeknik (poltek).
Pendidikan menengah kejujuran (SMK) memang dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase lulusan SMK yang menganggur menempati urutan teratas dalam data pengangguran.
Setiap tahun, SMK menghasilkan lulusan sekitar 1,4 juta orang. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK, agar produktivitas dan daya saing industri tenaga kerja makin berkualitas.
Fokus pengembangan program ini mencakup 4 sektor yakni manufaktur, pertanian, pariwisata, dan konstruksi.
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Prof. Agus Sartono, MBA mengungkapkan bahwa setiap tahun jumlah lulusan SMA/SMK lebih dari 3,5 juta, sedangkan yang bisa ditampung di perguruan tinggi hanya sekitar 1,8 juta. Sisanya 1,6-1,7 juta masuk ke pasar tenaga kerja.
Baca: Video Motor Terbakar Saat Konvoi Rayakan Kelulusan SMA/SMK di Karanganyar
Kondisi demikian telah berlangsung sejak 10 tahun terakhir. Oleh sebab itu, angkatan kerja di Tanah Air tak mengalami perbaikan kualitas maupun kuantitas.
Sebanyak 65% angkatan kerja lulusan SD/SMP dan 25% lulusan SMA/SMK serta 10% lulusan perguruan tinggi.
“Kondisi ini harus diperbaiki agar bonus demografi dapat maksimal. Caranya dengan peningkatan kapasitas perguruan tinggi, baik universitas maupun poltek,” ujar Prof Agus Sartono di kantornya, Jakarta, Senin (13/5/3019).
http://bit.ly/2vUP9Oj
May 14, 2019 at 01:06AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Prioritaskan Peningkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi"
Post a Comment