Search

Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Perludem : Pemilu Borongan Lima Surat Suara Tak Kompatibel

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai sistem penyelenggaran Pemilu 2019 secara serentak perlu dievaluasi.

Titi Anggraini mengatakan pelaksanaan pemilu tahun 2019 ini terlalu membebani penyelenggara pemilu terutama Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Baca: Mulan Jameela Tanggapi Soal Kematian 500 Lebih Petugas KPPS, Pakai Tagar #Bukanperkara0102lagi

"Setidaknya ada beberapa hal yang harus kita evaluasi, yang pertama pemilu borongan lima surat suara dari sisi beban penyelenggaraan sangat tidak kompatibel bagi kapasitas penyelenggara pemilu kita untuk bisa bekerja secara baik dan proporsional," ucap Titi Anggraini ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2019).

Selain itu, Titi Anggraini menilai Pemilu 2019 tidak berjalan secara adil.

Pasalnya, masyarakat lebih fokus pada pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) ketimbang Pemilihan Legislatif (Pileg).

Sehingga, kata Titi Anggraini, masyarakat tak fokus untuk memilih calon wakil rakyat terbaik.

"Kemudian juga membuat pemilu legislatif menjadi di bawah bayang-bayang penyelenggaraan pemilu presiden," katanya.

"Akhirnya caleg pun mestinya ditelusuri rekam jejaknya, ditelusuri apa programnya tidak dinilai secara proporsional dan baik oleh para pemilih," imbuhnya.

Untuk itu, Titi berharap format pemilihan serentak tidak lagi digunakan pada pemilu mendatang.

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2PXrFRS

May 11, 2019 at 05:37PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Perludem : Pemilu Borongan Lima Surat Suara Tak Kompatibel"

Post a Comment

Powered by Blogger.