Atasi Korupsi, TKN Usul Dana Parpol Naik, BPN Punya 3 Cara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memiliki cara memberantas korupsi di sektor politik.

Kedua tim sukses memiliki pendekatan yang berbeda yang akan dilakukan jika jagoan mereka menang nanti.

Jubir TKN Budiman Sudjatmiko mengatakan korupsi politik bisa dicegah dengan peningkatan kualitas parpol.

"Pembenahan ekosistem politik di antaranya dalam bentuk meningkatkan kualitas parpol, harus dalam bentuk dia accessable, affordable bagi setiap orang. Karenanya negara sekarang harus mengambil alih sebagian tanggung jawab kualitas parpol," kata Budiman dalam debat Anti Korupsi The Oxford University, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019).

Baca: Klarifikasi Pembuat Video Luhut Serahkan Amplop di Pesantren, Sebut Videonya Dipelintir

Ia juga mengatakan negara melakukan investasi kepada parpol.

Investasi itu, menurut Budiman, berupa menaikkan dana parpol agar parpol tak ditunggangi kepentingan milik personal.

"Negara harus melakukan investasi dalam bentuk anggaran untuk pembiayaan parpol sehingga partai politik sebagai instrumen politik tidak ditunggangi oligarki, tidak dimiliki oleh personal tertentu namun sebagai lembaga politik yang nantinya akan diusulkan untuk dibiayai sebagian oleh negara harus transparan, harus ada akuntabilitas sebagaimana dengan lembaga negara yang lain," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said mengatakan korupsi politik dapat dicegah dengan reformasi 3 cara.

Adapun yang direformasi, menurut Sudirman, adalah orang-orangnya, struktur, dan budaya.

"Ada dua hal yang kita lakukan, pertama reformasi itu melalui tiga cara, people, structure, dan culture. Tetapi yang paling cepat adalah people karena culture itu memerlukan waktu lama, struktur itu bisa dengan cepat di-outsource tapi, people once you get the best people, maka itu lebih efektif untuk mendorong reformasi," ucapnya.

Selain itu, mantan Menteri ESDM era Jokowi ini mengatakan penempatan orang baik dalam parpol juga penting.

Orang baik yang dimaksud tidak hanya cerdas, tapi juga harus memiliki integritas.

"Tidak peduli partainya, apa pun tidak peduli warna politiknya, yang penting orang-orang itu tidak hanya cerdas tapi juga orang yang jujur dan punya kompetensi, integritas dan itu dibuktikan," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)