TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Gereja Santo Paulus Kota Depok mengelar gerakan 1000 botol yakni mengajak umat dan warga Kota Depok menggurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Aksi bertema Geura Hejo atau Segera Hijau ini dilaksanakan di depan Gedung Pastoral Yohanes Paulus II, Minggu (28/4/2019).
Koordinator panitia, Agus Wicaksono mengatakan, acara merupakan respon pesan Paskah Monsinyur Paskalis Bruno Syukur yang mengajak umat untuk lebih mencintai Ibu Pertiwi.
"Awalnya ini obrolan kecil yang berujung pada sebuah komitmen untuk ikut peduli terhadap lingkungan hidup," katanya.
Agus menambahkan, aksi ini tidak akan berhenti di acara deklarasi, tapi akan ada kegiatan lebih lanjut berupa aksi nyata.
“Ini baru sebuah inisiasi, sebuah gerakan awal untuk berdamai dengan alam, dan mencintai lingkungan. Gerakan 1000 botol atau tumbler ini mengajak kita semua untuk menggunakan botol yang bisa diisi ulan,” kata Agus.
Baca: Seluruh Kiriman Instagram Resmi GoJek Indonesia Hilang, #InstagramGOJEK Trending di Twitter
Pastor Paroki Santo Paulus Alferinus Gregorius Pontus OFM dalam sambutanya mengatakan, alam atau lingkungan bukanlah sebuah obyek, tapi bagian dari subyek kehidupan dan manusia adalah bagian dari alam.
“Ada tertulis, iman tanpa perbuatan adalah mati. Kegiatan ini adalah bagian dari pelaksanaan iman. Tuhan Maha Pengampun, manusia bisa mengampuni, namun jika alam marah tidak ada ampun bagi manusia. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk bersahabat dengan alam,” kata Gregorius Pontus.
Pastor yang kerap dipanggil Romo Gories ini meminta gerakan tersebut terus bergulir dan menjadi gerakan warga Depok, bukan hanya berhenti di gereja saja.
Kepala Dinas Lingkungan hidup dan Kebersihan Kota Depok Ety Suryahati mengatakan, Pemkot Depok akan memberi dukungan penuh jika deklarasi itu bergulir menjadi sebuah gerakan nyata.
Baca: Epson Indonesia Tanamkan Pentingnya Pengelolaan Sampah kepada Pelajar
Ety mengungkapkan, saat ini produksi sampah Kota Depok mencapai 1.300 ton per hari.
Sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang seluas 17 hektar sudah jenuh dan ketinggian tumpukan sampah di TPA tersebut sudah mencapai 25-30 meter.
“Pemkot Depok bercita-cita persoalan sampah diselesaikan di tempat asalnya. Artinya pengelolaan sampah harus sudah dilakukan di tempat sampah tersebut berasal," katanya.
Deklarasi yang mendapat dukungan penuh dari Mama Suka dan MKP Logistik ini ditutup dengan penampilan penyanyi Nugie, Tanita, dan Samuel. (Wartakota/Rusna Djanur Buana)
http://bit.ly/2IUbhkm
April 30, 2019 at 09:27PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gereja Santo Paulus Kota Depok Adakan Umat dan Warga Kurangi Penggunaan Plastik"
Post a Comment