Kepolisian Malaysia (PDRM) mengatakan empat laki-laki, termasuk seorang warga negara Indonesia, ditangkap pada awal Mei atas tuduhan berencana melancarkan teror dengan membunuh beberapa individu penting, menyerang tempat ibadah Kristen, Hindu dan Buddha dan tempat hiburan di Kuala Lumpur pada minggu pertama Ramadan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kepolisian Malaysia, Abdul Hamid Bador, dalam keterangan kepada pers pada Senin (13/05).
Dikatakannya, mereka merupakan simpatisan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dan menjadi bagian dari kelompok "wolf pack" (gerombolan serigala) di bawah ISIS.
Menurut kepala kepolisian yang baru menjabat itu, keempat terduga teroris merancang membunuh beberapa individu "terkenal" yang dianggap tidak memperjuangkan Islam.
Namun kepala kepolisian Malaysia menolak merinci sosok-sosok yang disebut masuk ke dalam daftar sasaran serangan kelompok "wolf pack".
"Terlalu sensitif untuk saya beberkan," kata Abdul Hamid Bador.
'TKI yang mengaku ingin ke Suriah'
Rencana mereka, lanjut Abdul Hamid Bador, hendak dilancarkan sebagai "balas dendam" atas kematian anggota pemadam kebakaran Mohamad Adib Mohd Kassim setelah mengalami luka dalam kerusuhan di Kuil Seafield Sri Maha Mariamman.
Keempat tersangka adalah seorang warga negara Malaysia, yang oleh polisi diduga sebagai pemimpin komplotan, seorang warga negara Indonesia berinisial FT dan berusia 49 tahun. Abdul Hamid Bador mengatakan dalam pemeriksaan FT, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di pabrik, mengaku mempunyai rencana untuk pergi ke Suriah.
Dua orang lainnya, masih menurut kepala kepolisian Malaysia, adalah pengungsi Rohingya.
http://bit.ly/2E614NI
May 13, 2019 at 06:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Gerombolan serigala ISIS' yang berencana menyerang tempat ibadah di Malaysia, ditangkap termasuk satu WNI"
Post a Comment