Mendagri Sampaikan Empat Poin Makna Pemilu Sebagai Proses Demokrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam kuliah umumnya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Kamis (4/4/2019) turut menyampaikan makna pemilu sebagai proses dijalankannya demokrasi untuk pembangunan bangsa.

Setidaknya ada empat poin yang ia paparkan dihadapan ratusan mahasiwa dari perguruan tinggi kedinasan, salah satunya Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian yang dihadiri mahasiswa S1 hingga S3.

Empat poin pemilu sebagai proses dijalankannya demokrasi untuk pembangunan bangsa yang mendagri sampaikan mencakup empat aspek, yakni:

Aspek Politis: keberhasilan pemilu merupakan tolok ukur keberhasilan pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pemilu dalam membangun kehidupan demokrasi di daerah dan nasional.

Aspek Sosial Budaya: pemilu harus dijadikan sebagai ajang pendidikan politik dan diupayakan mampu menciptakan budaya masyarakat yang santun, tertib, dan bermartabat dalam setiap tahapan pelaksanaan pemilu.

Aspek Hukum: pemilu merupakan landasan yang yuridis bagi terpilihnya wakil rakayat dan pemimpin dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden yang dipilih langsung oleh masyarakat secara legitimate
Aspek Henkam: terciptanya situasi dan kondisi yang aman, tenteram, dan tertib sehingga penyelenggara pemerintahan dan pelayanan masyarakat tidak terganggu.

Baca: Komnas HAM Temukan Potensi Hilangnya Hak Pilih di Pileg dan Pilpres 2019 Akibat Tak Miliki KTP-el

Sekitar dua jam memberikan Kuliah Umum bertajuk ‘Memantapkan proses demokrasi dalam rangka keberhasilan pembangunan di Indonesia’ Mendagri pun mengakhirinya dengan memberikan dua kesimpulan.

“Kesimpulannya, berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilu merupakan cara nyata dalam mewujudkan pelaksanaan demokrasi yang baik di Indonesia,”

“Dan kedua, pembangunan di Indonesia dapat senantiasa terwujud apabila masyarakat dapat secara aktif mengawasi kinerja pemerintah dan aktif memberikan saran kepada pemerintah untuk membuat kebijakan yang bisa dimanfaatkan bagi semua pihak,” pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)