Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) harus menilai sendiri etis atau tidak bila bergabung dengan Koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menyikapi isu akan bergabungnya PAN ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Diketahui, dalam Pilpres 2019, PAN berada di koalisi Adil Makmur mendukung Prabowo-Sandiaga.
"PAN sendiri yang perlu mengevaluasi dan mengonsolidasi diri, apakah efektif dan perlu bergabung dalam koalisi," kata Andreas Hugo Pareira kepada Tribunnews.com, Minggu (28/4/2019).
Baca: Marwan Batubara Sebut Orang Dalam di KPU Bisa Merekayasa Data
Menurut dia bila betul PAN bergabung dengan KIK akan menjadi pelajaran buruk bagi demokrasi karena seolah para elite politik “membohongi” rakyat.
"Baru kemarin mencerca capres Jokowi dengan berbagai ungkapan-ungkapan yang sering tidak etis, hari ini sudah bicara bergabung dengan koalisi, hanya karena ingin ikut memperoleh porsi kekuasaan," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Mahkamah Partai Amanat Nasional (PAN) Yasin Kara mengakui pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo bisa membuka peluang partainya bergabung kembali dengan kubu capres petahana.
"Membuka diri, kita tetap membuka diri. PAN partai paling rasional yang pernah ada. Bisa bergabung (ke Jokowi) bisa tidak," kata Yasin di Jakarta, Sabtu (27/4/2019).
Baca: Ma’ruf Amin Ucapkan Terima Kasih Kepada PWNU Jatim Telah Menangkan Jokowi
Menurut Yasin, arah koalisi PAN ke depan akan tergantung dengan evaluasi internal pasca pemilu 2019 usai.
http://bit.ly/2ZHcHUD
April 28, 2019 at 08:00PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Respons Elite PDIP Soal PAN: Baru Kemarin Mencerca Jokowi, Hari Ini Bicara Gabung Koalisi"
Post a Comment