Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, mengatakan melalui penyelenggaraan pemilihan umum 2019, Indonesia dapat menginspirasi negara lain.
"Kami ingin mempromosikan demokrasi Indonesia yang baik kepada banyak negara dan sebetulnya praktek ini sudah kita terapkan dalam beberapa tahun terakhir dan banyak negara kemudian mengadopsi cara berpemilu yang dilakukan di Indonesia," kata Arief Budiman, Rabu (17/4/2019).
Untuk itu, pihaknya mengajak pemantau asing ke beberapa TPS.
Baca: Direktorat Siber Bareskrim Polri Sebut Pria yang Turunkan Foto Jokowi Berada di Malaysia
Salah satunya ke Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur.
Tujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional, pemilihan umum di Indonesia berlangsung sangat transparan.
Baca: Terima Kasih Tidak Golput, KlingKing Fun Sudah Menanti
"Kami ingin menunjukan pemilih di Indonesia sangat terbuka transparan, semua orang bisa mengakses. Bukan hanya mengakses di TPS. Bahkan, mereka dari rumah-rumah bisa mengakses siapa pemilihnya, siapa peserta pemilu, bagaimana profilnya. Bahkan di bagian akhir mereka bisa mengakses hasil penghitungan suara, ini kita mau tunjukan kepada mereka," katanya.
Rutan Salemba
Pasangan calon Presiden Prabowo-Sandiaga unggul perolehan suara dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di rumah tahanan (Rutan) Klas I Salemba, Jakarta Pusat.
Prabowo-Sandiaga unggul di enam dari tujuh tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Rutan tersebut, yaitu TPS 72, 72, 74, 75, 76, dan 77.
http://bit.ly/2PigbIq
April 17, 2019 at 08:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Undang Pemantau Asing, KPU Ingin Tunjukkan Pemilu di Indonesia Berlangsung Transparan"
Post a Comment