TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Industri kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia segera dibangun di Banyuwangi oleh PT Industri Kereta Api (INKA) dan Stadler Rail Group dari Swiss. Pabrik ini bernilai investasi Rp 1,6 triliun dan akan menampung 2.000 tenaga kerja.
Pabrik itu fokus menggarap pesanan ekspor ke Asia, Australia, dan Afrika.
Direktur Utama INKA Budi Noviantoro, mengatakan, pabrik ini difokuskan menggarap pesanan dari berbagai negara.
“Kami memperlebar pemasaran produk kereta ke pasar Asia Timur, Afrika, dan Australia,” ujar Budi, Jumat (8/3/2019).
Pabrik di Banyuwangi menjadi pabrik kereta terbesar di Indonesia dengan investasi Rp 1,6 triliun.
INKA menggandeng Stadler Rail Group dari Swiss, salah satu produsen kereta terbesar dunia, yang akan membawa teknologi terbaru kereta api ke Banyuwangi.
INKA akan merekrut 2.000 pekerja lokal di pabrik baru ini. Sebagian akan dikirim magang tiga bulan di Swiss sembari menunggu pabrik Banyuwangi dalam proses pembangunan yang ditargetkan rampung pada 2020.
INKA semula ingin membangun pabrik sebagaimana pabrik di tempat lain. Bangunannya kurang-lebih seragam.
“Tapi ternyata di Banyuwangi kami diajak menjadi bagian pengembangan pariwisata. Desain awal bangunan yang kami presentasikan akhirnya diubah dengan mengusung arsitektur hijau, mengadopai kekhasan Suku Osing Banyuwangi,” ujar Budi.
Budi mengatakan, pihaknya diminta Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, membawa peradaban dan kebudayaan Banyuwangi pada pabrik yang dibangun.
https://ift.tt/2EKG6n0
March 08, 2019 at 08:14PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tanam Investasi Rp 1,6 Triliun, INKA Bangun Pabrik Kereta Api di Banyuwangi Dilengkapi Museum"
Post a Comment