Tjahjo Kumolo Harapkan Intelektual Muda Ikut Ajak Masyarakat Tidak Golput

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berharap intelektual muda juga turut mensosialiasaikan pentingnya partisipasi masyarakat pada Pemilu dan Pilpres 2019.

Hal itu ia sampaikan dalam kuliah umum yang kali ini bertepat di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Kamis (4/4/2019) dengan tema ‘Memantapkan proses demokrasi dalam rangka keberhasilan pembangunan di Indonesia’.

“Kita percayakan KPI dan Panwas sebagai pelaksana dan penyelenggara. Kepolisian dan TNI menjaga ketertiban. Pemerintah memback up awal sampai ke daerah agar aman dan sukses. Tapi kuncinya ada pada partisipasi, nah ini kan tadi kumpulan intelektual muda dari berbagai kejuruan PTIK yang kami harapkan ikut membantu sosialisasi ke lingkungan sekecil apapun, teman dan keluarga,” kata Tjahjo Kumolo setelah memberikan kuliah umum.

Baca: 6 Hari Tayang, Film My Stupid Boss 2 Capai 1 Juta Penonton

Mendagri juga mengatakan partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pilpres nanti kedepannya bakal memperkuat sistem presidensial.

Arahan kepada intelektual muda itu diakuianya telah ia sampaikan di 19 perguruan tinggi di Indonesia termasuk Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian ini.

“Ya, kemarin saya sudah memberikan kuliah umum di beberapa perguruan tinggi. Ada 19 perguruuan tinggi yang sudah saya sampaikan bahwa membangun sebuah sistem demokrasi tahapannnya melalui konsolidasi demokrasi ini,”

“Ini penyerasian semua undang-undang untuk mewujudkan sistem pemilu yang serentak kan tujuannya untuk efektivitas dan efisiensi, memperkuat sistem presidensil,” ujarnya.

Terakhir, ia juga mengingatkan kepada juru kampanye mana pun agar berkampanye dengan benar - tidak menimbulkan ujar kebencian.

Karena hal itu merupakan salah satu timbulnya masyarakat untuk melakukan golput.

“Jadi masalah tingkat partisipasi, mari menggerakkan dan mengorganisir masyarakat, jangan golput, gunakan hak pilih. Makanya tadi saya ingatkan jurkam-jurkam agar kampanye yang sopan, beretika, dan jangan berujar kebencian,” pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)