KOMPAS.com - Fenomena munculnya banyak cacing di daerah Solo, Jawa Tengah, menjadi perhatian sejumlah pihak, tak terkecuali dari akademisi.
Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono mengatakan, munculnya cacing tanah di daerah Solo dan sekitarnya diduga berkaitan dengan fenomena alam.
Hal itu dianggap karena suhu panas di dalam tanah bertambah, sehingga mengganggu habitatnya.
"Di dalam biasanya panas dan kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya Sabtu (18/4/2020).
Baca juga: Dari Pagi hingga Siang Cacing Tak Henti Keluar dari Tanah dalam Jumlah Banyak
Tahun sebelumnya, kata dia, pernah ditemukan kasus serupa. Namun, ia mengatakan kondisi dan sebarannya tak semasif dan seluas tahun ini.
Meski belum ada penelitian secara spesifik terkait fenomena itu, namun ia menduga hal tersebut berkaitan dengan aktivitas gunung berapi yang terjadi belakangan ini.
"Saya juga kaget kok merata ini. Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.
Sementara itu, seorang pedagang bakso di Pasar Gede, Marsono mengatakan pertama kali melihat cacing keluar dari dalam tanah itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat pertama melihat itu ia sempat terkejut karena jumlahnya ternyata cukup banyak.
" Cacing ini muncul dari taman. Kalau cacing itu dikumpulkan ada satu ember. Jumlah cacingnya banyak," katanya.
Baca juga: Takut Corona, Kapal Pembawa Bocah Sakit Ditolak Berlabuh oleh Warga
"banyak" - Google Berita
April 19, 2020 at 06:00AM
https://ift.tt/34LTvYF
Banyak Cacing Muncul di Solo, Ahli Sebut Berkaitan dengan Aktivitas Gunung Berapi - Kompas.com - KOMPAS.com
"banyak" - Google Berita
https://ift.tt/2ZTcKNv
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banyak Cacing Muncul di Solo, Ahli Sebut Berkaitan dengan Aktivitas Gunung Berapi - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment