Selain beras putih dan beras merah, beras hitam juga ternyata banyak dicari untuk dikonsumsi. Apalagi beras hitam memiliki banyak khasiat untuk kesehatan seperti kaya akan antioksidan, melancarkan pencernaan, meningkatkan ketajaman fungsi otak, hingga mencegah diabetes.
I DEWA GEDE RASTANA, Tabanan
SALAH seorang petani yang menanam padi beras hitam adalah I Nengah Juliasa di Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Tabanan. Pria yang juga Kepala Bidang Keuangan BRSU Tabanan tersebut sudah sejak akhir tahun 2018 lalu mulai menanam padi beras hitam seluas 7 are. Ia sendiri tertarik menanam padi beras hitam dari Made Mertha Suteja yang juga warga Desa Bengkel namun sudah lebih dulu mengembangkan padi beras hitam dan memiliki brand sendiri. Dan kebetulan saat itu banyak teman-temannya yang berminat membeli beras hitam.
"Teringat pelajaran Biologi waktu sekolah di SMA Negeri 1 Tabanan dulu, bahwa tanaman membutuhkan zat hara yang cukup agar dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Menyadari tanah sawah saat ini kurang subur akibat pemakaian pupuk kimia, maka saya memadukan pupuk kimia dengan pupuk orgnik Plant Catayist milik MLM yang ada di Tabanan. Hasilnya sesuai dengan harapan, berasnya hitam legam dan mengkilat serta nasinya pulen," ungkapnya Jumat (17/4).
Dan kebetulan ia baru saja usai panen beras hitam di lahan seluas 15 are yang ia miliki. Dari 15 are tersebut dirinya memperoleh gabah 72 kilogram per are atau total mendapat total 1.081 kilogram gabah. "Nantinya saya berencana menanami seluruh sawah seluas 40 are dengan padi beras hitam karena pesanan yang datang cukup tinggi," imbuhnya. Terkait keunggulannya, dia mengatakan beras hitam memiliki banyak khasiat untuk kesehatan seperti kaya akan antioksidan, melancarkan pencernaan, meningkatkan ketajaman fungsi otak, hingga mencegah diabetes. “Kandungan gulanya rendah, mencegah diabetes, antioksidan dan lainnya,” jelasnya.
Namun saat ini belum banyak petani yang berminat menanam padi beras hitam karena umurnya yang lebih lama dari padi biasa yaitu 120 hari. Padi biasa misalnya Ciherang umur panennya hanya 105 hari. Padahal biasa biaya produksi padi beras hitam bisa terbilang standar yakni sekitar Rp 200 ribu per are dari pengolahan tanah, pupuk, obat hama, serta biaya panen sampai menjadi gabah.
Kini pemasaran beras hitam yang ditanam Juliasa sudah dikemas dengan label miliknya sendiri yaknk Bhoga Waskita dan dipasarkan di daerah Tabanan, Denpasar, Gianyar dan keluar daerah meliputi Yogyakarta, Kupang, hingga Bengkulu.
Ia menyebutkan harga perkilo disesuaikan dengan kelas produk. Yakni kelas 1 seharga Rp 35 ribu perkilogram, kelas 2 seharga Rp 30 ribu perkilogram, dan kelas 3 seharga Rp 25 ribu perkilogram. "Saat dipanen beras hitam yang diperoleh terdiri dari 3 macam kelas produk dengan harga yang berbeda. Yang kualitasnya bagus itu kelas 1," lanjutnya.
Kedepannya pihaknya pun berharap Pemerintah agar lebih memperhatikan terkait dengan penyediaan bibit yang bersertifikat, pembinaan, serta promosi pemasarannya. Dimana pada tahun 2019 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian berhasil melepas varietas unggul beras hitam pertama yang diberi nama Jeliteng. Jeliteng berasal dari nomor seleksi B13486D-4-1-PN-2-MR-3-3-3 merupakan hasil persilangan Ketan Hitam/Pandan Wangi Cianjur. Namun bibit ini belum bisa dibeli di pasaran.
"Disamping itu petani juga agar mau berinovasi dalam berproduksi sehingga nantinya bisa lebih sejahtera. Dan konsumen agar mau membeli produk lokal yang tidak kalah dengan produk luar daerah maupun impor," pungkasnya. (*)
"banyak" - Google Berita
April 18, 2020 at 07:27AM
https://ift.tt/2KeZ9cm
Beras Hitam Miliki Banyak Khasiat, Tembus Luar Bali, Rp 35 Ribu/Kg - Jawa Pos
"banyak" - Google Berita
https://ift.tt/2ZTcKNv
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Beras Hitam Miliki Banyak Khasiat, Tembus Luar Bali, Rp 35 Ribu/Kg - Jawa Pos"
Post a Comment