Jakarta – Mesin diesel modern memiliki keunggulan dari sisi efisiensi bahan bakar. Tak hanya irit, mesin peminum solar ini juga mampu melontarkan tenaga melimpah dan torsi super besar.
Namun, segala kehebatan mesin diesel ini masih dianggap sebelah mata karena pemakaiannya yang jauh lebih banyak pada truk barang ketimbang mobil pribadi. Bahkan kesan kotor, murahan dan berisik kerap melekat.
Masyarakat di Indonesia mulai menerima kehadiran mesin diesel hanya untuk beberapa jenis kendaraan seperti SUV atau MPV. Karena image mobil pekerja yang kotor, pabrikan otomotif yang ada di Indonesia pun menahan diri untuk memasukkan model sedan bermesin diesel mereka di pasar global.
Padahal, mesin diesel modern mampu menghasilkan sejumlah torsi yang luar biasa. Di luar negeri, sedan dengan mesin diesel bahkan tak kalah digemari karena terbukti memiliki efisiensi bahan bakar dengan produksi tenaga yang baik. Alasan yang paling utama, mesin diesel menghasilkan torsi lebih tinggi yang berasal dari rasio kompresi.
Keunggulan Mesin Diesel Modern
Keistimewaan mesin-mesin diesel modern ini tak luput dari teknologi yang digunakannya. Sebut saja teknologi awal seperti Common-rail Direct Injection. Teknologi ini mengandalkan sistem penyemprotan bahan bakar bertekanan tinggi langsung ke ruang bakar mesin.
Karena itu, pembakaran lebih sempurna dapat dicapai dan berefek langsung dengan meningkatnya tenaga dan torsi. Mesin diesel dengan teknologi commonrail juga memiliki keunggulan di suara mesin yang lebih halus.
Mesin diesel modern membutuhkan bahan bakar berkualitas tinggi. Nilai cetana tinggi, rendah kadar sulfur dan particulate menjadi syarat utamanya. Sayangnya, bahan bakar diesel dengan kualitas tinggi masih menjadi isu utama di banyak wilayah Indonesia.
Belum banyak SPBU yang menyediakan solar dengan cetana tinggi, rendah kadar sulfur dan particulate. Selama masih ada sulfur, maka mesin diesel akan tetap menghasilkan jelaga, walau dalam kadar kecil.
Pada mesin diesel, asap hitam biasanya diakibatkan karena kotornya ruang bakar akibat adanya tumpukan kerak hasil pembakaran yang tidak sempurna. Semisal akibat penggunaan bahan bakar yang berkualitas rendah.
Hal lain yang menjadi penyebab semburan asap hitam bisa dari injektor sudah kotor atau aus, kesalahan pengaturan timing fuel injector. Perbandingan udara dan bahan bakar tidak sesuai atau turbocharger yang sudah aus atau saringan udara yang kotor juga bisa menjadi penyebab munculnya asap hitam.
Asap hitam ini akan makin banyak keluar dari knalpot ketika melakukan akselerasi penuh. Termasuk ketika terjadi turbo lag dan perputaran turbin turbo untuk menyesuaikan jumlah udara yang disuplai dengan bahan bakar yang masuk.
Kondisi inilah yang membuat mesin diesel identik dengan asap hitam, atau kadang dianalogikan sebagai semprotan tinta cumi-cumi. Padahal sesungguhnya, zat beracun yang dibawa gas buang diesel jauh lebih kecil dibanding mesin bensin.
Emisi CO dan karbon dioksida dari mesin diesel juga tak membahayakan kesehatan kita. Jadi kalau berbicara dari segi kimia, gas buang diesel justru jauh lebih ‘hijau’.
Tenaganya Tidak Lagi Kedodoran
Membahas tenaga dari mesin diesel konvensional, memang besaran outputnya lebih kecil dibanding mesin bensin namun dengan torsi lebih baik. Namun, pabrikan kendaraan saat ini telah menambahkan turbo sehingga besaran tenaganya bisa setara.
Bila berbicara torsi, mesin diesel jauh lebih unggul ketimbang bensin sehingga konsumsi BBM bisa lebih irit. Untuk pemakaian harian, mobil bermesin diesel jelas lebih unggul karena memiliki putaran mesin lebih rendah, torsi puncak pun telah keluar sejak putaran bawah.
Pembakaran di mesin diesel memerlukan kompresi yang besar. Secara sederhana prinsip kerja mesin diesel yakni, makin tinggi kompresi maka makin besar torsi yang dihasilkan.
Prinsip kerja pembakaran diesel yang hanya butuh pasokan solar dan udara membuat kerja turbo semakin efektif. Turbocharged berfungsi memasok udara tambahan ke ruang bakar namun dengan konsumsi bahan bakar tetap.
Keunggulan Mesin Diesel dengan Turbo Variabel
Turbo variabel contohnya, banyak digunakan pada mesin diesel karena suhu pada exhaust-nya lebih rendah jika dibandingkan dengan mesin bensin, sehingga kecenderungannya untuk rusak lebih kecil.
Pada turbo variabel lebih bertujuan mengeluarkan output besar itu pada putaran serendah mungkin hingga kitiran setinggi mungkin. Namun saat turbo variabel bekerja, kadang muncul gejala turbo lag ketika menggandakan tenaga dan torsi.
Begitu juga dengan peran intercooler. Lazimnya mesin-mesin diesel modern yang sering menggunakan turbo, maka kinerja mesin itu akan lebih optimal jika dilengkapi intercooler. Turbo, sebagai pemampat udara paksa (forced induction) secara otomatis menghasilkan suhu udara yang lebih panas karena kompresi yang lebih tinggi.
Ketika suhu lebih tinggi, kepadatan molekul oksigen pun lebih sedikit dan pada akhirnya menurunkan performa. Keberadaan intercooler mampu menurunkan suhu udara sebelum masuk ke intake. Alhasil, output yang dihasilkan mesin pun semakin besar.
Mitos dan Kekurangan Mesin Diesel
Mesin diesel dibuat dari material yang lebih kuat dibanding mesin bensin. Alhasil biaya produksi meningkat dan berakibat ke harga jual di pasar. Otomatis harga jualnya lebih tinggi dari model bensin.
Mitosnya di masyarakat, perawatan mesin diesel jauh lebih mahal. Ternyata, soal perawatan pun dari sisi biaya tidak beda banyak dengan mesin bensin, sehingga cukup kompetitif.
Seringkali pengguna mobil penumpang menghindari mesin diesel konvensional karena suaranya yang bising. Suara ini muncul dari perbandingan kompresi yang sangat tinggi. Naik mobil diesel sering dianggap seperti naik truk karena getaran mesin sampai ke kabin.
Hal ini tentu membuat kurang nyaman pengguna mobil penumpang. Bandingkan dengan mesin bensin yang suara dan getarannya jauh lebih senyap saat kondisi idle.
Inovasi terus dilakukan pabrikan dengan menambah teknologi injeksi elektronik serta turbo, sehingga getaran mesin diesel saat ini sudah sangat halus. Agar makin halus, bagian mounting atau dudukan mesin juga terus diperbaiki agar tak ada perbedaan getaran di mesin bensin dan diesel modern.
Mesin Diesel Modern Bisa Tetap Jadi Cumi-Cumi
Seiring penerapan turbo, kompresi mesin diesel kini lebih rendah. Ditambah perkembangan teknologi peredam suara dan getaran, saat ini kebisingan mesin diesel tak lebih buruk dari bensin. Suara yang dihasilkan diesel modern memiliki keheningan serupa mesin bensin saat berakselerasi.
Berlanjut soal asap atau emisi yang dihasilkan, ini jelas jadi kelemahan mendasar mesin diesel, termasuk pada generasi modern. Padahal, mobil diesel telah dilengkapi dengan DPF (Diesel Particulate Filter) yang mampu menyaring hingga 95% partikel.
Asap yang masih muncul biasanya karena kualitas bahan bakar yang rendah. Pengguna tidak menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi yang dianjurkan.
Belum lagi, maraknya penggunaan solar bersubsidi pada mobil diesel dengan teknologi canggih sudah memprihatinkan. Hal ini sangat membahayakan performa dari mobil Anda.
Perlu kalian ketahui, tekanan pada sistem bahan bakar diesel commonrail kian tinggi. Tak heran bila mesin ini memerlukan bahan bakar berkualitas yang rendah kandungan Sulfur.
Tekanan bahan bakar pada sistem berteknologi common-rail berkisar 1.600 – 1.800 bar. Bandingkan dengan konvensional, yang hanya mencapai 700 bar.
Menggunakan solar subsidi dengan kandungan sulfur tinggi dapat menyebabkan tersumbatnya injektor. Bila injector mulai tersumbat, maka suplai bahan bakar ke ruang bakar akan tergangu sehingga menyebabkan turunnya tenaga mesin. Wajar bila pengemudi kerap menekan lebih dalam pedal gas sehingga asap hitam di knalpot kerap terjadi.
Penulis: Yongki
Editor: Lesmana
"banyak" - Google Berita
April 15, 2020 at 03:22PM
https://ift.tt/3cjXNsJ
Mengenal Lebih Jauh Keunggulan Mesin Diesel, Banyak Mitos yang Menyelimuti - Carmudi
"banyak" - Google Berita
https://ift.tt/2ZTcKNv
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mengenal Lebih Jauh Keunggulan Mesin Diesel, Banyak Mitos yang Menyelimuti - Carmudi"
Post a Comment