Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai belum saatnya Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung meningkat statusnya menjadi Bandara Internasional.
Meskipun bandara tersebut kini memiliki kapasitas 1,5 juta penumpang, dan akan meningkat menjadi 3 juta penumpang pada 2030.
Daya tampung tersebut mengalahkan bandara di Pulau Belitung yaitu Bandar Udara HAS Hanandjoeddin yang sudah berstatus internasional.
Budi mengatakan Bandara Depati Amir difokuskan untuk melayani penerbangan domestik.
Baca: Kemenangan Fajar/Rian Pastikan Ganda Putra Indonesia Punya 1 Wakil di Semifinal
“Belum dalam waktu dekat ini, kalau di Pangkal Pinang akan diintensifkan melayani penerbangan lokal dengan meningkatkan kapasitas dari 1,5 juta menjadi 3 juta dan hingga 5 juta penumpang,” ujar Budi Karya saat ditemui di Bandara Depati Amir, Kamis (14/3/2019).
Sementara itu Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan Bandara HAS Hanandjoeddin akan diambil alih pihaknya.
Dengan tujuan untuk mensinkronkan Bandara HAS Hanandjoeddin dan Bandara Depati Amir agar saling bahu membahu mengakomodasi kunjungan ke provinsi penghasil timah ini yang meningkat tiap tahunnya.
Awaluddin mengatakan secara aggregat selama 3-4 tahun terakhir peningkatan jumlah kunjungan meningkat sekitar 9-10 persen.
“Sekitar April-Mei ini Bandara Belitung akan diserahkan ke Angkasa Pura II, saat ini sedang dalam tahap verifikasi aset untuk kemudian dilakukan penandatangan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP),” ujarnya.
https://ift.tt/2TIZOt1
March 15, 2019 at 12:06AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhub Nilai Bandara Depati Amir Belum Saatnya Jadi Bandar Udara Internasional"
Post a Comment