Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 3.019 petani plasma dari delapan koperasi petani perkebunan kelapa sawit PT Poliplant Sejahtera (PSA) di Kalimantan Barat milik Cargill belum lama ini meraih sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Dengan demikian total luas areal perkebunan PSA yang telah bersertifikat RSPO kini mencapai 10.026,58 hektar.
Sertifikasi RSPO ini merupakan tonggak sejarah bagi para petani tersebut, sekaligus mencerminkan keberhasilan mereka memenuhi standar minyak sawit berkelanjutan yang diterapkan RSPO.
Kepala Koperasi Subur Makmur Suherman mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian prestasi ini melalui kemitraan dengan Cargill.
“Kami dapat menerapkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan. Hasil panen lahan perkebunan kelapa sawit kami telah meningkat seiring dengan kemampuan kami untuk beroperasi lebih efisien. Sertifikasi RSPO mencerminkan dukungan yang besar terhadap praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan dan kemitraan kami dengan Cargill. Kami optimistis akan peningkatan mata pencaharian karena tandan buah segar (TBS) kami memenuhi standar minyak sawit berkelanjutan internasional,” katanya.
Sertifikasi RSPO untuk delapan koperasi yang bermitra dengan PSA ini merupakan sertifikasi kelima bagi Cargill.
Baca: Atasi Isu Negatif Kelapa Sawit, TNC Indonesia: Perlu Seimbangkan Kepentingan Ekonomi dan Konservasi
Keempat sertifikasi sebelumnya diperoleh PT. Hindoli (Sumatera Selatan), PT. Harapan Sawit Lestari dan PT. Indo Sawit Kekal (Kalimantan Barat).
Presiden Direktur Cargill Poliplant Group (PPG), Anthony Yeow, mengaku bangga kepada para petani plasma PT Poliplant Sejahtera (PSA) atas prestasi mereka meraih sertifikasi RSPO, yang merupakan standar produk minyak sawit berkelanjutan yang diakui secara internasional.
“Para petani Cargill didukung untuk terus meningkatkan hasil panen, penghasilan dan taraf hidup mereka. Melalui sertifikasi RSPO, para petani plasma kami mampu menembus pasar yang lebih besar lagi, yaitu rantai pasok minyak sawit global,” kata Anthony.
“Kami senantiasa mendukung mitra rantai pasok produk sawit untuk bergabung dengan RSPO dan memperoleh sertifikasi RSPO, sehingga produk mereka memenuhi standar kebijakan NDPE (no deforestation, no peat, no exploitation) seperti yang tercantum dalam komitmen Cargill 2020,” tambahnya.
Hingga saat ini, Cargill telah melakukan pendampingan kepada sekitar 16.500 dari 21.600 petani plasmanya di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat untuk memperoleh sertifikat RSPO.
https://ift.tt/2HXzkOb
March 28, 2019 at 04:11PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "3.019 Petani Plasma Kelapa Sawit Raih Sertifikasi RSPO"
Post a Comment