Polisi Klaim Tidak Ada Anggotanya yang Terlibat di Grup Whatsapp STM

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri kembali membantah adanya dugaan keterlibatan oknum polisi dalam grup WhatsApp (WA) pelajar STM yang viral belakangan ini.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan pihaknya telah memeriksa tujuh grup WA STM tersebut.

Asep mengklaim tak ditemukan tanda keterlibatan anggota polisi di grup Whatsapp yang screenshot-nya viral dan jadi pembicaraan netizen tersebut.

"Pemeriksaan ini tentunya sudah menegaskan kembali ya, apa yang tadi disebut viral, kita tidak menemukan ke arah sana," ujarnya.

"Sekali lagi kami sampaikan bahwa dugaan adanya keterlibatan kepolisian di dalam WAG itu dengan penangkapan dan pengungkapan ini jelas tidak ada. Sekali lagi tidak ada," ujar Asep, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).

Di sisi lain, ia menyebut pihaknya melalui Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah memeriksa tujuh orang yang telah diamankan. Ketujuh orang yang merupakan kreator dan admin grup WA STM itu kini telah berstatus sebagai tersangka.

Namun lantaran ketujuh orang itu masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar, maka kepolisian memberlakukan diversi. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara yang melibatkan anak di bawah umur dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.

Baca: Jelang Pelantikan Presiden, Ini Gambaran Kabinet Jokowi 2019-2024, Ada yang Terpental dan Bertahan

"Sudah tujuh orang yang diperiksa dan mereka ini berstatus tersangka, tetapi karena mereka semua berada di bawah umur ya, statusnya pelajar, kita diversi istilahnya seperti itu," kata dia.

Baca: Ketua DPR Puan Maharani Punya Total Kekayaan Rp 363,37 Miliar, Utangnya Rp 49,7 Miliar

Lebih lanjut, kepolisian masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Asep juga menegaskan tak menutup kemimglon untuk menelusuri grup-grup WA lainnya.

"Pengembangan kasus ini masih terus berjalan karena WAG -WAG yang lain juga akan terus kita telusuri," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)