Tribunnews Sabet Penghargaan Tokoh Standarisasi Tahun 2019 Kategori Media Dari BSN

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tribunnews.com ditetapkan sebagai penerima anugerah Tokoh Standardisasi tahun 2019 kategori media oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Penganugerahan diberikan bertepatan dengan kegiatan Bulan Mutu Nasional (BMN) Tahun 2019 yang terselenggara di Ruang Rama Shinta, Patra Semarang Hotel and Convention, Kamis (10/10/2019).

Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya menuturkan, ada 6 kategori tokoh standardisasi tahun 2019 ini.

Tribunnews dalam hal ini berhasil memperoleh penghargaan dan bersanding dengan lima tokoh di kategori lainnya, yakni Dr. (H.C) Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto (Chairman PT GarudaFood Putra Putri Jaya Tbk) untuk kategori Industriawan,

Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. (Kepala Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika), untuk kategori Pemrakarsa,

Dr. (H.C.) Susi Pudjiastuti (mewakili kementerian) dan Letnan Jenderal TNI Doni Monardo (mewakili LPNK - BNPB) untuk kategori tokoh Pemerintah Pusat,

Baca: Marah saat Laudya Cynthia Bella Bilang Raffi Ahmad Apa-apa Diduitin, Sesen Beri Tanggapan Menohok

Baca: Prediksi Susunan Pemain Persebaya Surabaya vs Borneo FC Liga 1 2019, Adu Tajam David da Silva-Conti

Baca: Harga Oppo A9 2020, Harga Rp 4 Jutaan, Simak Spesifikasi Beserta Fitur Unggulannya!

Baca: Ammar Zoni Nangis Pilu Ingat Cantiknya Bayi Kembar Irish Bella yang Meninggal, Seperti Apa Wajahnya?

Sri Sultan Hamengkubuwono X (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta) untuk kategori Aparatur Pemerintah Provinsi,

dan Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T (Walikota Surabaya) untuk kategori Aparatur pemerintah Kabupaten/Kota.

Menurut Bambang, penghargaan sudah semestinya diberikan lantaran tokoh terpilih tersebut paling getol untuk menerapkan standar nasional.

"Misalnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) paling getol menerapkan standar nasional Indonesia," ujar dia di sela-sela acara bertema "Standard dan Penilaian Kesesuaian untuk Masyarakat Cerdas dan Pembangunan Berkelanjutan" tersebut.

Let's block ads! (Why?)