Vladimir Putin akan Kunjungi Indonesia Tahun 2020

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Indonesia pada 2020 mendatang.

Kunjungan Presiden Putin ke Indonesia dalam rangka memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia.

Demikian disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, saat bertandang ke markas besar Redaksi Tribunnews.com, di Palmerah, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

"Presiden Putin akan mengunjungi Indonesia tahun depan. Kunjungan ini dalam rangka memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia," ujar Dubes Wahid.

Baca: Ingat! Jangan Pernah Lakukan 7 Hal Ini saat Liburan ke Kepulauan Seribu

Baca: Pernikahan Batal Digelar karena Suami Sah Datang, Keluarga Mempelai Pria Pun Emosi

Baca: Seragam Pramugari Garuda Indonesia yang Baru, Terinspirasi Sayap Burung Garuda

Menjelang perayaan tersebut, pemerintah Indonesia dan Rusia telah mempersiapkan sejumlah kegiatan dan nota kesepahaman (MoU) untuk ditandatangani.

Selain itu Kedutaan Besar Indonesia untuk Rusia juga menyiapkan beberapa acara untuk memeriahkan Peringatan 70 tahun hubungan diplomatik tersebut.

Di antaranya pagelaran budaya dan seni Indonesia.

Sebelumnya Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan 'paket besar' berupa kesepakatan kerja sama 70 tahun hubungan diplomatik dua negara.

Meski demikian, ia masih belum ingin mengungkap apa saja kesepakatan tersebut.

"Kami sebenarnya memiliki paket besar dokumen, tapi saya tidak akan memberikan detailnya sekarang karena kami masih mengerjakan dokumen ini. Semoga bisa ditandatangani selama kunjungan Presiden Putin ke Jakarta," kata Dubes Rusia Lyudmila Vorobyeva di Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Vorobyeva mengungkapkan, salah satu yang akan disepakati dalam rangka 70 tahun hubungan bilateral RI-Rusia adalah dengan deklarasi kerja sama strategis di antara kedua negara.

"Ini akan menandai meningkatnya hubungan bilateral RI dan Rusia serta memperkuat kualitas hubungan kedua negara. Pada 2003, kami menandatangani MoU soal kemitraan komprehensif, kami ingin membuat hubungan bilateral ini menjadi standar yang lebih tinggi," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)