Laporan Reporter Kontan, Maizal Walfajri
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Tesla Inc kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) putaran kedua bagi pegawainya. Terdapat sekitar 150 karyawan telah diberhentikan dari sebuah tim yang terdiri dari 230 orang pada Januari lalu.
Mengutip Reuters pada Minggu (10/2) para pekerja yang terkena PHK lantaran sepi permintaan mobil model terbaru yang mahal. Sehingga perusahaan harus melakukan efisiensi.
Karyawan yang kena PHK bermarkas di Las Vegas dan memiliki tugas dalam pengiriman mobil bagi pembeli di Amerika Serikat dan Kanada.
Aksi PHK ini dapat memicu kekhawatiran investor bahwa permintaan Model 3S di AS telah berkurang. Padahal otoritas telah mengeluarkan kebijakan keringanan pajak yang besar untuk konsumen tahun lalu. Namun harga mobil yang terlalu mahal menjadi kendala bagi konsumen.
Tesla sendiri mengatakan akan memfokuskan bisnis untuk memasok mobil ke pasar Eropa dan CIna pada kuartal pertama 2019 ini. "Tidak ada cukup pengiriman, Tesla tidak perlu tim karena tidak banyak mobil yang dipesan," ujar salah satu karyawan yang terkena PHK.
Pengiriman mobil model 3S merupakan prioritas perusahaan pada paruh kedua 2018. Hal ini, melihat peluang adanya manfaat penuh dari kredit US$ 7.500 sebelum dipotong pajak pada akhir 2018 lalu.
Bagi Tesla sendiri, model terbaru ini merupakan strategi penting dalam mendulang pendapatan jangka panjang. Harapannya, perusahaan dapat menuai lebih banyak lagi model 3S sambal terus efisiensi.
Tesla menolak untuk mengomentari pengurangan pekerjaan pada tim pengiriman. Perusahaan masih memiliki sejumlah tenaga pengantar yang dirahasiakan ke lokasi lain.
Bahkan sebelum kembali ke tim pengiriman, investor telah mempertanyakan tingkat permintaan untuk Model 3 yang tersisa setelah dorongan habis-habisan Tesla untuk memasok pembeli sebelum pemotongan kredit pajak.
http://bit.ly/2tdj7vz
February 10, 2019 at 08:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Permintaan Mobil Listrik Model Terbaru Sepi, Tesla PHK Karyawan Lagi"
Post a Comment