Ini Tanggapan Sandiaga Uno Saat Terima Warga yang Menolak Pembangunan Kilang Minyak di Tuban

TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Sekelompok warga yang mengatasnamakan ring satu proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft, menunjukkan dokumen penolakan kepada Sandiaga Uno, di Pantai Kelapa Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Tuban, Kamis (14/2/2019).

Mereka menganggap bahwa pembangunan kilang minyak akan menggusur warga yang ada di sekitar.

Namun, cawapres nomor urut 02 itu menjawab atas penyampaian penolakan warga, terhadap pembangunan kilang grassroot refinery (NGRR), perusahaan dua negara yaitu Indonesia-Rusia.

"Pembangunan kilang minyak sangat diperlukan, karena mengurangi impor," kata Sandi, seusai menerima keluhan masyarakat tersebut.

Mantan Gubernur DKI itu menambahkan, selama ini negara banyak impor. Oleh karena itu, pembangunan kilang minyak sangat diperlukan.

Menurut Sandi, jika nantinya kilang minyak jadi dibangun, maka yang harus dipikirkan adalah bagaimana mengakomodir masyarakat agar tidak merasa tertinggal.

"Yang paling penting jangan sampai ada yang merasa tertinggal. Minyak memang penting, tapi jangan sampai mengabaikan pangan," pungkasnya.

Sekadar diketahui, sesuai penunjukan lokasi (penlok) dari Pemprov Jatim, kilang minyak akan ditempatkan di Desa Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu.

Lahan yang dibutuhkan yaitu 841 hektare, terdiri dari milik KLHK 348 hektare, tanah Perhutani 109 hektare dan 384 hektare milik warga tiga desa.

Untuk di Desa Wadung ada 151 bangunan, di antaranya pabrik, peternakan, dan sebanyak 91 rumah. Sementara untuk di Desa Sumurgeneng dan Kaliuntu hanya berupa lahan.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Terima Keluhan Warga Soal Pembangunan Kilang Minyak Pertamina di Tuban, Begini Jawaban Sandiaga Uno, http://bit.ly/2IfiaNI.
Penulis: M. Sudarsono
Editor: irwan sy

Let's block ads! (Why?)