Penonton Diprediksi Membludak, Bobotoh Diimbau Datang 15 Menit Sebelum Kick Off Persib Vs Arema FC

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNNEWS.COM, SOREANG- Antisipasi membludaknya penonton tak bertiket di Si Jalak Harupat, Panpel Persib Bandung mengimbau bobotoh tiba di stadion 15 menit sebelum kick off Persib Bandung vs Arema FC, Senin (18/2/2019).

Hal itu disampaikan General Coordinator Panpel Persib Bandung, Budi Bram Rachman, seusai rakor pengamanan pertandingan Persib Bandung vs Arema FC di ruang Monitoring Mapolres Bandung, Soreang, Kamis (14/2/2019).

"Pintu masuk akan ditutup 15 menit setelah kick off. Hal ini sudah kita tetapkan di beberapa pertandingan bahkan sudah lebih dari lima musim," ujarnya tadi sore di Mapolres Bandung.

Budi Bram Rachman menuturkan pertandingan Persib Bandung vs Arema FC akan digelar Senin (18/2/2019) di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang, Kabupaten Bandung kick off pada pukul 15.00 WIB.

Berbeda dari laga melawan Persiwa Wamena, laga akbar Persib Bandung vs Arema FC dikhawatirkan membuat jumlah penonton di stadion membludak.

Panpel menyediakan 25 ribu tiket penonton dari sebelumnya yang hanya 23 ribu tiket. Menurut Budi Bram Rachman, jumlah tiket yang dicetak tidak akan melebihi kapasitas stadion, yakni maksimal 27.400 kursi.

"Kapasitas kursi stadion 27.400 kami hanya mencetak tiket sebanyak 25 ribu tiket, ada space untuk bobotoh agar lebih leluasa," katanya.

Demi kenyamanan panpel juga, tidak membuka tempat penukaran tiket di stadion, tapi penukaran tiket akan berada jauh di luar stadion SJH.

Selain itu pihaknya juga akan menyediakan big screen bagi penonton yang datang terlambat ke stadion. Big screen ini akan dipasangkan di tiga titik di sekitar stadion.

Pihaknya mengimbau penonton yang tidak memiliki tiket untuk tak memaksakan datang ke stadion. Selain itu, hasil rakor pihaknya juga merekomendasikan Aremania untuk tidak datang langsung menyaksikan pertandingan tersebut.

"Sebaiknya nonton di rumah saja. (Aremania) Dan sebaiknya tidak hadir untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)