Sekjen PDIP: Makam Karl Marx Saja Dikagumi Fadli Zon

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah tudingan Waketum Gerindra, Fadli Zon yang menyebut Megawati Soekarnoputri memakai jasa konsultan asing, Rob Allyn pada Pilpres 2009 lalu.

Hasto mengatakan jasa konsultan asing dibawa oleh Partai Gerindra, yang saat itu Prabowo Subianto menjadi cawapres berpasangan dengan Megawati.

"Enggak ada, itu dibawa mereka. Kita enggak pernah pakai mereka. Karena berbeda gayanya. Komunikasi yang dilakukan oleh seorang pemimpin bukan komunikasi bicara cepat, bukan komunikasi penuh tebar pesona, tapi komunikasi yang mengakar pada kebudayaan kita sebagai bangsa timur. Itulah yang membuat kita tak setuju dengan konsultan asing. Karena mereka membawa nilai-nilai demokrasi liberal itu sendiri," kata Hasto di Aula Hotel Bintang, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).

"Saat itu konsultan asing dibawa oleh tim Gerindra, dan beberapa rekomendasi yang diberikan kepada Bu Mega tak mau dijalankan, karena itu ada perbedaan oleh kepribadian kita sebagai bangsa timur. Perbedaannya apa? Pak Fadli Zon itu yang tahu," imbuh Hasto.

Baca: Survei: Jokowi-Maruf Unggul 57,25 Persen di Pemilih Netizen, Prabowo-Sandi 42,75 Persen

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Maruf Amin itu lantas menyebut konsultasi asing Prabowo berkoordinasi dekat dengan Fadli Zon.

Hasto juga menyindir Wakil Ketua DPR itu memiliki gaya kebarat-baratan.

Baca: Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK, BPN Bilang Ngapain Lapor

"Itu kantornya di tempat Fadli Zon. Maka berbagai rekomendasi-rekomendasi yang dilakukan menjadi pemimpin seolah-olah dipersempit dari retorikanya. Itu yang kami tidak setuju. Pendekatan-pendekatan tak sesuai dengan pendekatan bangsa, silakan dijabarkan. Maka Pak Jokowi bangun semangat berdikari itu, jangankan konsultan asing, Pak Fadli Zon makam Karl Marx aja beliau kagumi, datangi," tutup Hasto.

Let's block ads! (Why?)