Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin merespon soal pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta mengenai 'Propaganda Rusia'.
Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengatakan Jokowi sebagai calon presiden hanya mengistilahkan penyebutan 'Propaganda Rusia' dan tidak bermaksud menyinggung intervensi negara Rusia dalam politik di Indonesia.
Istilah Propaganda Rusia, menurut Ace, mulai populer setelah RAND Corporation menerbitkan artikel berjudul The Russian “Firehouse of Falsehood” Model Propaganda yang ditulis Christopher Paul dan Miriam Matthews.
Baca: Kronologi Bocah MTs Dibunuh Kakak Tingkat demi Motor, Diajak Bolos hingga Pelaku Diimingi Rp10 Ribu
"Artikel itu tercatat diterbitkan RAND tahun 2016. Artinya istilah itu sudah mulai populer sejak 3 tahun yang lalu. Murni istilah dan referensi akademik," ujar Ace melalui keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2019).
Ace mengatakan penggunaan metode propaganda Firehose of Falsehood, ditenggarai digunakan dalam berbagai proses politik elektoral di Brazil, Mexico, dan terakhir juga di Venezuela.
Baca: Temui Sejumlah Pelaku Musik yang Tolak RUU Permusikan, Anang: Bukan Saya yang Bikin RUU
Sehingga, sudah menjadi bagian dari metode perpolitikan baru di era post-truth.
"Jadi, istilah ini berkembang dan tidak ada hubungan dengan intervensi negara Rusia dalam persoalan domestik di negara- negara dimana metode itu digunakan," imbuh Ace.
Ace berpandangan, hubungan persahabatan Indonesia dan Rusia justru semakin erat di era pemerintahan Jokowi.
Bahkan terakhir pada 14 November 2018, ketika KTT ASEAN 33, Jokowi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Singapura untuk peningkatan kerjasama ekonomi dua negara.
Baca: BPN Sebut Tudingan Jokowi Soal Propaganda Rusia Bisa Rusak Hubungan Bilateral Indonesia-Rusia
http://bit.ly/2SoS3Yt
February 04, 2019 at 06:06PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "TKN Sebut Jokowi Singgung 'Propaganda Rusia' Sebagai Istilah"
Post a Comment